Dalam berkarya, tentunya tidak terlepas dari adanya tahapan pada proses penciptaannya. Karena melalui tahapan yang benar dalam proses penciptaan suatu karya, maka secara otomatis akan menghasilkan karya kerajinan yang baik kualitasnya. Proses penciptaan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Identifikasi Kebutuhan.
Sebagai ilustrasi dalam memperingati ulang tahun sekolah, Sekolah
menyelenggarakan lomba cipta kostum rompi bagi para peserta didiknya.
Beberapa siswa ingin sekali ikut lomba tersebut guna memperoleh
pengalaman mendesain busana. Lalu, mereka mencoba merancangnya dengan
menggunakan bahan alam dan ia beranggapan tidak akan dicoba oleh orang
lain.
Menggali ide dari berbagai sumber.
Penggalian ide dari berbagai sumber diperlukan sebagai bahan referensi
atau tolok ukur dalam proses penciptaan suatu karya. Hal ini juga
penting karena dengan adanya ide dari berbagai sumber maka bukan tidak
mungkin nantinya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu karya
kerajinan inovatif model baru.
Misalnya kita akan membuat rompi dari
serat kulit kayu melinjo yang dimodifikasi dengan cara dipadukan dengan
bahan lain seperti kulit dan manik-manik. Rompi yang dibuat dijahit
dengan tangan dan menggunakan aksen lukisan dengan motif Papua. Ide ini
terinspirasi pada pertunjukan tari daerah Papua saat berkunjung ke Taman
Mini Indonesia Indah di Jakarta.
Membuat Sketsa karya
Sketsa produk diperlukan sebagai acuan dalam pebuatan suatu karya
kerajinan. Oleh sebab itu dalam proses pembuatan suatu karya kerajinan
dibutuhkan adanya sketsa yang jelas sehingga dapat mempermudah dan
mempercepat pengerjaannya. Hal tersebut serupa dengan proses pembuatan
sebuah gedung atau produk lainnya yang juga menggunakan sketsa sebagai
acuan dasar dalam penciptaannya.
Ukuran Rompi:
- Lingkar Leher = 36 cm
- Lingkar Badan = 88 cm
- Lingkar pinggang = 60 cm
- Lebar Dada = 31 cm
- Tinggi Dada = 14 cm
- Panjang Bahu = 12 cm
- Lebar Punggung = 33 cm
- Panjang Punggung/rompi =45 cm
Menyiapkan bahan dan alat.
Menentukan bahan dasar dan fungsi kerajinan yang akan dibuat sangat
penting, karena bahan dasar yang digunakan berpengaruh terhadap fungsi
dari sebuah produk kerajinan dan demikian pula sebaliknya. Sebagai
contoh apabila kita membuat mangkuk untuk wadah sayur, maka tentu saja
bahan yang digunakan haruslah sesuai, misalnya yaitu tanah liat atau
logam. Hal ini disebabkan karena sangat tidak mungkin bila menggunakan
bahan dasar serat alam, karena bahan dasar serat alam hanya cocok untuk
pembuatan mangkuk yang difungsikan sebagai produk kerajinan untuk
hiasan.
Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan
kebutuhan yang dimaksud di sini adalah disesuaikan dengan jenis, fungsi,
dan model produk yang akan dibuat.
Membuat karya kerajinan.
Pembuatan karya dapat dilakukan dengan mengacu pada sketsa yang telah
dibuat sebelumnya dan dengan menggunakan alat serta bahan yang telah
disiapkan. Yang mana dalam hal pembuatan karya kerajinan di sini
tentunya tidak lepas pula dari fungsi kerajinan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Untuk membuat rompi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Buat pola rompi yang diinginkan sesuai rancangan menggunakan kertas koran. Ukuran pola dapat diukur sesuai badan kita atau menggunakan baju/ rompi yang sudah ada dan dibuat polanya dari kertas koran.
- Ambil serat kulit kayu dari pohon melinjo yang siap pakai. Ukur sesuai pola yang sudah dibuat. Guntinglah serat kulit kayu sesuai pola kertas.
- Jahit bagian depan dengan bagian belakang satu per satu, dimulai dari bagian pundak, lalu berlanjut pada bagian tepi badan kanan dan kiri. Jahit dapat dilakukan dengan tangan menggunakan tusuk tikam jejak atau jelujur , dapat pula dengan menjahit menggunakan mesin jahit.
- Tempelkan rumbai pada serat kulit kayu, rumbai dapat pula menggunakan kulit tersamak yang lebih lunak agar terlihat lentur. Buat tempelan kulit tersamak sesuai rancangan mengunakan lem agar kuat. Jika diinginkan, rumbai dapat dijahit kembali agar lebih kuat.
- Lukis bagian depan rompi dengan cat akrilik agar lebih menarik menggunakan motif ragam hias Papua
Cara Membuat Rompi |
Apakah produk kerajinan yang diciptakan sudah sesuai dengan yang
diharapkan? Disinilah perlunya evaluasi terhadap karya yang dihasilkan,
karena dengan melakukan evaluasi maka dapat diketahui berbagai
kekurangan serta kelemahan selama proses pembuatan karya kerajinan
tersebut. Dengan demikian maka secara otomatis dapat diketahui pula
segala kekurangan dan kelemahan dari produk kerajinan yang dicipta, yang
akhirnya dapat dipergunakan sebagai tolok ukur atau sebagai dasar untuk
melakukan perbaikan dan pembenahan dalam proses pembuatan yang
berikutnya sehingga benar-benar dapat menghasilkan karya kerajinan yang
baik dan berkualitas.
Sekian dari kami tentang Berkarya Kerajinan Modifikasi dari Bahan Alam yang bisa kami sampaikan kepada anda semua, dan tinggal anda praktekan dirumah cara membuat bahan dari alam yang memang banyak ditemui di Indonesia ini, dan bahan tersebut juga sangat murah.
Sekian dari kami tentang Berkarya Kerajinan Modifikasi dari Bahan Alam yang bisa kami sampaikan kepada anda semua, dan tinggal anda praktekan dirumah cara membuat bahan dari alam yang memang banyak ditemui di Indonesia ini, dan bahan tersebut juga sangat murah.
0 Response to "Berkarya Kerajinan Modifikasi dari Bahan Alam"
Posting Komentar