Menggambar Ilustrasi

Menggambar Ilustrasi - Kami akan jelaskan lengkap sekali bagaimana cara Menggambar Ilustrasi yang baik dan benar, dan sesuai dengan harapan anda semua, dan pastinya ini kalau dilakukan akan sangat mudah sekali kalau anda tahu tentang Menggambar Ilustrasi tersebut, untuk itu ketahui dibawah ini penjelasan tentang Menggambar Ilustrasi tersebut ya.

Menggambar Ilustrasi. Ilustrasi berasal dari bahasa Latin Ilustrate yang berarti menjelaskan. Jadi gambar ilustrasi merupakan karya seni rupa dua dimensi yang bertujuan untuk memperjelas suatu pengertian.  Gambar ilustrasi memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut.
  1. Memperjelas alur atau isi cerita.
  2. Memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang.
  3. Menarik perhatian.
  4. Menambah nilai artistik/keindahan.
  5. Media pengungkapan perasaan penggambarnya.
Seni ilustrasi di Indonesia sudah di kenal sudah lama, hanya tidak di populerkan seperti saat ini. Hal ini terbukti dengan adanya gambar-gambar yang terdapat di lembaran daun lontar yang fungsinya juga sebagai hiasan. Contoh lainnya yaitu Wayang beber. Ketika Balai Pustaka didirikan pada tanggal 22 Septamber 1917, banyak bermunculan ilustrator dari Indonesia yang bekerja di majalah Panji terbitan Balai Pustaka. Misalnya Ardisoma, Abdul Salam, Kasidi, Nasroen, dan sebagainya.

Corak Gambar Ilustrasi
1.  Realis
Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebernarnya, baik prooprsi maupun anatomi dibuat sama menyerupai dengan objek yang di gambar. Gambar karikatural dibedakan menjadi dua, yaitu gambar karikatur dan gambar kartun.
2.  Karikatur
Karikatur berasal dari bahasa Italia caricature yang berarti melebih-lebihkan atau mengubah bentuk (deformasi). Gambar karikatur menampilkan objek seseorang denagn karakter yang aneh dan lucu dan mengandung kritikkan dan sindiran.
3.  Kartun
Kartun adalah gambar yang berfungsi menghibur, karena berisikan humor. Gambar kartun dapat berupa tokoh binatang atau manusia. William Hogart merupakan Tokoh yang dikenal sebagai Bapak Kartun Modern. Kartunis yang terkenal di Indonesia adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santosa, dan sebagainya.
4. Gambar Dekoratif
Gambar dekoratif diwujudkan dengan cara menstiril atau mengubah bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan ciri khasnya. Corak dekoratif adalah corak yang sering ditemukan terutama dalam rumah.
Unsur Utama Gambar Ilustrasi
1.   Gambar Manusia
Untuk dapat menggambar tokoh manusia yang baik kita perlu mengetahui dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia. Proporsi artinya perbandingan bagian per bagian dengan keseluruhan. Sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil dan cekung-cembung (menonjol-tidaknya) tubuh manusia sehigga menentukan bentuk keseluruhan tubuh.
2. Gambar Tokoh Binatang.
Dalam menggambar tokoh binatang juga perlu diperhatikan proporsi dan anatominya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air.
3. Gambar Tumbuhan.
Menggambar tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara sederhana dan lengkap. Dalam menggambar secarasederhana, tumbuhan tidak digambarkan secara mendetail, tetapi hanya berupa kesan tumbuhan. Dalam menggambar lengkap, tumbuhan digambarkan dengan mendetail dan cermat bagiannya.
Ragam Gambar Ilustrasi
1. Komik
Komik berasal dari kata comic yang berarti lucu atau jenaka. Dalam penyajiannya, komik terdiri dari rangkaian gambar yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan mengandung suatu cerita atau disebut comic strip.
2. Cover
Cover berarti kulit atau sampul pada majalah atau buku. Gambar pada cover memuat atau mewakili isi buku atau majalah. Di majalah atau surat kabar dibagian sesudah atau sebelum tulisan selesai sering terdapat gambar yang disebut vignette (baca = vinyet). vignette adalah gambar yang berfungsi untuk menghias atau mengisi kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar.
3. Ilustrasi Karya Sastra
Karya sastra dengan berbagai jenis, seperti cerita pendek atau cerita bergambar, akan tampak menarik bila terdapat gambar ilustrasinya. Selain itu, ilustrasi akan membuat orang tertarik untuk membacanya.
Teknik dan Media
Menggambar ilustrasi dapat dilakukan dengan teknik kering atau teknik basah. Media untuk menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu pensil, arang, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. Media untuk teknik basah yaitu cat air, cat minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer.
Langkah-Langkah Menggambar Ilustrasi
Tahap-tahap yang harus dilalui dalam menggambar ilustrasi, yaitu persiapan bahan, penentuan tema, pembuatan sketsa, dan penyempurnaan gambar. 
a. Persiapan Bahan dan Alat
Sebelum menyiapkan bahan dan alat, sebaiknya kamu tentukan dahulu jenis teknik yang akan kamu gunakan, teknik basah atau teknik kering? Setelah itu, persiapkan alat dan bahannya.
b. Penentuan Tema
Gagasan bersumber dari bahan yang akan diilustrsikan. Setelah ada gagasan, tentukanlah adegan apa yang akan digambar, siapa saja tokohnya, bagaimana suasananya, tentukan pula corak gambar dan media yang akan kamu gunakan.Penentuan tema sebelum menggambar dapat memudah kan kita dalam menentukan objek. Tema yang masih luas dapat disederhanakan.  
c. Pembuatan Sketsa
Setelah menentukan tema langkah selanjutnya yaitu membuat sketsa. Sketsa sebaiknya dibuat lebih dari satu agar kita dapat memilih yang terbaik.  
d. Penyempurnaan Gambar
Dari beberapa sketsa yang dibuat dapat dipilih satu yang menurutmu paling baik.
Kemudian, sempurnakan dengan menghapus garis-garis yang tidak perlu dan menambah garis atau coretan yang dirasa perlu agar gambar tampak lebih hidup. Jika sudah mantap warnai gambarmu dengan baik. Perhatikan contoh gambar disamping. Gambar kemudian diwarnai dengan media cat air.

Related Posts:

Membuat Boneka

Membuat Boneka - Bagaimana menurut anda tentang membut Boneka sendiri ?, pastinya anda akan kesulitan dimana anda tidak tahu untuk harus dimulai saat pembuatanya. Kami sampaikan disini sangat jelas sekali tentang Membuat Boneka sendiri, dan pastinya anda akan bisa membuat dengan batuan blog ini untuk tahap-taham membuat boneka sendiri untuk itu langsung saja simak dibawah ini Membuat Boneka tersebut sobat semua.

Membuat boneka merupakan kegiatan yang menyenangkan dan tidak memerlukan biaya mahal. Kain perca dan bahan-bahan tidak terpakai seperti botol, kardus, kelobot jagung, benang wol, dan cangkang telur dapat dibuat menjadi boneka cantik. Kain perca adalah kain sisa dari berbagai penjahit atau tekstil yang merupakan potongan-potongan yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi seorang pengrajin yang kreatif memanfaatkannya untuk inspirasi bisnis menghasilkan dengan kain perca tersebut. Dengan membuat boneka ini berarti kita telah memanfaatkan barang-barang bekas menjadi benda atau barang yang berguna. Kain perca sering kali kita buang percuma. mungkin paling hanya bisa kita gunakan sebagai kain lap. Tapi sebenarnya kalau kita tahu pemanfaatannya,kita bisa menggunakan untuk banyak hal yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dari pada sekedar menjadi alat pembersih . Cara membuat boneka dari kain perca adalah sebagai berikut.

1. Membuat Rancangan Boneka
Untuk membuat boneka langkah pertama adalah membuat rancangan boneka tersebut. Rancangan boneka berupa sketsa bentuk boneka yang akan dibuat. Akan lebih baik lagi jika
sketsa boneka disertai ke terangan jenis-jenis bahan yang akan digunakan seperti gambar berikut.
  1. kepala boneka dari cangkang telur;
  2. rambut boneka dari benang wol;
  3. pita berenda;
  4. gaun atas dari kain perca bermotif/brokat;
  5. lengan baju dari kain perca;
  6. tangan boneka dari kertas manila;
  7. badan boneka dari kertas karton;
  8. tangkai penopang kepala dari gulungan kertas manila;
  9. gaun bawah dari kain putih polos;
Limbah kain perca yang merupakan hasil buangan yang berupa sampah biasanya banyak ditemui pada industri garmen, sebenarnya masih bisa dimanfaatkan asalkan memiliki ide yang kreatif. Memang pada umumnya limbah kain perca masih bisa dimanfaatkan untuk membuat lap atau kain pel yang tidak memiliki nilai jual, namun dengan sedikit ide kreatif kain perca yang semula tidak bernilai akan memiliki nilai jual apabila digunakan untuk pembuatan kerajinan. Memanfaatkan kain perca menjadi boneka lucu barangkali merupakan salah satu cara memanfaatkan barang bekas.

2. Membuat Boneka Sesuai Rancangan
Siapkan bahan dan alat. Bahan dan alat yang kamu butuhkan yaitu kain polos, kain perca bermotif, renda, pita, jarum, dan benang jahit, benang wol, gulungan kertas karton, lem, cangkang telur, gulungan kertas manila, dan gunting. Gunting-guntinglah benang wol. Panjang dan banyaknya sesuai keinginanmu. Jadikan satuguntingan-guntingan benang wol tersebut. Ikat tepat di bagian tengahnya. Siapkan juga cangkang telur yang telah dibuang isinya. Olesi bagian atasnya dengan lem. Rekatkan benang wol pada cangkang telur. Bagilah rambut boneka menjadi dua kemudian ikat dengan pita. Selanjutnya, lukislah wajah pada permukaan cangkang dengan spidol.

Buatlah gulungan kertas berbentuk kerucut terpotong dengan tinggi 20 cm. Sediakan juga
tiga potong kain putih polos yang masing-masing berukuran 20 cm × 20 cm. Buatlah lubang pada ketiga potong kain tersebut tepat di tengah-tengahnya. Masukkan ketiga potong kain yang telah diberi lubang tersebut pada tabung kertas secara bersusun. Rapikan susunannya kemudian jahitlah sekelilingnya untuk mempertahankan bentuk gaun

Ambil kain dengan jenis bahan atau corak yang berbeda. Lilitkan kain tersebut tepat pada
bagian tabung yang belum terlilit kain. Usahakan lilitannya dapat membentuk baju. Rapikan lilitannya, kemudian jahitlah. Untuk mempercantik gaun boneka, kamu boleh menambahkan renda atau pita. Buatlah tabung kecil dengan panjang 24 cm dan diameter ± 0,75 cm. Masukkan tabung tersebut ke dalam lubangbagian bawah kepala boneka. Masukkan dengan hatihati. Rekat kan tabung kertas tersebut pada dinding tabung karton yang menjadi badan boneka. Gunakan lem atau selotif.

Langkah selanjutnya membuat tangan boneka. Siapkan kertas manila dan kain dengan jenis
bahan atau corak yang sama dengan jenis kain untuk baju. Buatlah gambar tangan dengan ukuran menyesuaikan boneka. Bungkuslah bentuk tangan dengan kain sehingga mem bentuk lengan baju panjang. Jahitlah dengan rapi. Jahitkan tangan pada sisi samping boneka. Boneka yang telah jadi dapat digunakan sebagai hiasan meja.

Memanfaatkan barang-barang bekas atau membuat keterampilan dari barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai tentu merupakan pekerjaan yang mulia. Sebab disamping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan. Seperti banjir, bila semua sampah dimanfaatkan, tidak dibuang sembarang. Tentu banjir akan malas untuk datang. Bila banjir pun datang, mungkin ada faktor-faktor lain seperti halnya banyaknya pohon-pohon yang ditebang atau dangkalnya sungai.

Menyulap sampah atau barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai juga dapat dijadikan bisnis yang amat sangat menguntungkan. Ya, lihat saja sosok Dewi Tanjung Sari yang sukses akan bisnis souvenir pernikahan. Souvenir yang diciptakannya juga sangatlah unik dan kreatif. Sebab dia menciptakan souvenir tersebut dari barang-barang bekas, kain-kain bekas serta limbah-limbah daun.

Dengan cara yang ada diatas ini maka anda bisa membuat Boneka sendiri dirumah dan pastinya sangat mudah tidak ribet dan bisa dilakukan hanya satu orang saja sobat semua, sekain buat kamu semua ya.

Related Posts:

Mengenal Musik Daerah

Mengenal Musik Daerah - Kami akan jelaskan lengkap sekali tentang Mengenal Musik Daerah yang kami sampaikan disini dimana anda akan tahu tentang Mengenal Musik Daerah tersebut yang memang setiap orang Indonesia harus tahu tentang Musik Daerah karena harus bisa melestarikannya untuk itu langsung saja simak dibawah ini selengkapnya.

Mengenal Musik Daerah. Karya musik daerah bangsa kita sangat beragam seiring dengan beragamnya kebudayaan dan adat istiadat bangsa. Sebagai contoh, musik calung dari daerah Jawa Barat, musik tanjidor dari DKI Jakarta, musik sampek dari daerah Kalimantan, dan musik sasando dari daerah Nusa Tenggara Timur. Musik daerah atau disebut musik tradisional merupakan musik yang lahir dan berkembang dari budaya daerah setempat. Namun demikian, musik tradisional berkembang sesuai dengan budaya yang dinamis sehingga ada beberapa musik tradisional yang berbaur dengan budaya mancanegara. Berikut beberapa contoh musik daerah Indonesia.

1. Tanjidor
Tanjidor merupakan orkes rakyat Betawi yang menggunakan alat musik Barat, seperti tambur besar dan terompet. Pada umumnya alat musik yang digunakan dalam orkes tanjidor yaitu alat musik tiup logam, seperti trombon, piston, dan terompet. Orkes ini biasanya dilengkapi dengan alat musik pukul yang disebut tambur. Orkes tanjidor biasanya dimainkan pada saat mengarak atau mengiringi pengantin, memeriahkan acara hajatan khitanan, dan berfungsi sebagai hiburan

2. Gambang Kromong
Gambang kromong juga merupakan musik rakyat Betawi yang mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina. Istilah gambang kromong diambil dari alat musik yang digunakan dalam musik ini, yaitu gambang dan kromong. Bilahan gambang biasanya dibuat dari kayu yang berjumlah delapan belas. Adapun kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi yang berjumlah sepuluh buah. Pengaruh ke budayaan Cina dapat dilihat dari alat musik yang digunakan, yaitu teh yan, kong anyan, dan shu kong. Teh yan merupakan rebab kecil, kong anyan merupakan rebab berukuran sedang, dan shu kong merupakan rebab berukuran besar.

3. Kolintang
Kolintang merupakan musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara. Alat musik ini berbentuk bilahan kayu seperti gambang dan terdiri atas melodi, ritme, dan bas. Musik ini berfungsi sebagai hiburan. Kolintang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah. Kolintang biasanya dibuat dari kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).
4. Sampek
Sampek merupakan alat musik yang berasal dari daerah Kalimantan. Alat musik ini merupakan jenis alat musik petik berdawai tiga. Sampek dibuat dari bahan kayu dengan hiasan ukiran yang indah. Kayu yang paling sering dijadikan bahan adalah kayu arrow, kayu kapur, dan kayu ulin dan dibuat secara tradisional. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi tari-tarian daerah setempat.  Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu minggu. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya, dan setiap ukiran memiliki arti. 

5. Calung
Calung merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terdiri dari deretan tabung bambu yang disusun berurutan dengan tangga nada pentatonik dan dimainkan dengan cara memukul bagian bilah atau tabungnya. Bambu yang dipakai untuk membuat alat musik calung berasal dari jenis awi temen atau awi wulung. Kata calung berasal dari “caca cici sing kurulung” yang berarti suara bilah bambu yang dipukul.

6. Sasando
Sasando adalah sebuah alat musik petik yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.

Semoga yang kami sampaikan tentang Mengenal Musik Daerah bisa menjadi info bermanfaat bagi kamu semua yang ingin tahu tentang Mengenal Musik Daerah tersebut ya.

Related Posts:

Unsur-Unsur Musik

Unsur-Unsur Musik - Untuk mempelajari Unsur-Unsur Musik memang butuh ketekunan, disini kami sampaikan penjelasan Unsur-Unsur Musik dan juga contoh-contoh Unsur-Unsur Musik yang bisa kamu pelajari langsung karena kami memberikan lengkap sekali untuk pelajaran Unsur-Unsur Musik tersebut disini.

Musik di Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Sebagai salah satu cabang seni yang menggunakan suara sebagai media ekspresinya. Musik diwujudkan oleh unsur-unsur musik. Unsur-unsur musik yang ada pada lagu daerah  di antaranya irama dan melodi.  

1. Irama
Irama adalah panjang pendeknya nada yang ada dalam musik. Irama memberikan ketukan dalam musik. Pada lagu-lagu daerah di Indonesia sifat irama sangat sederhana, namun memiliki pola irama yang khas. Ada yang dinyanyikan tanpa iringan, ada pula yang dinyanyikan dengan iringan. Irama terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan berbagai macam panjang pendek, membentuk pola irama, dan bergerak menurut ketukan (pulsa) dalam birama. Coba kamu perhatikan contoh irama dalam birama 4/4 berikut.

2. Melodi
Melodi terbentuk dari sekelompok nada-nada yang berjalan menurut irama tertentu. Susunan nada dalam melodi mempunyai pola yang mengacu pada pola birama. Birama adalah ketukan dalam musik, biasanya tanda birama ditulis dengan angka pecahan. Contohnya: 2/4, 3/4, 6/8 dan seterusnya. 2/4 berarti Angka 2 (pembilang) menunjukan jumlah ketukan dalam satu birama, angka 4 (penyebut) menunjukkan nilai nada, satu ketukan. Dapat pula diartikan pada satu ruas birama terdapat dua ketuk tiap satu ketuk harga not seperempat. Coba kamu perhatikan contoh melodi dalam birama 4/4 di atas.

Unsur melodi tidak selalu ada dalam pertunjukan musik daerah. Sebagai contoh pertunjukan musik gordang sambilan dari daerah Sumatra Utara. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan musik gordang sambilan yaitu gendang. Gendang termasuk jenis alat musik ritmis. Jadi, musik ini hanya memainkan perpaduan irama antara gendang satu dengan gendang lainnya.
  • Alat Musik MelodisAlat musik melodis adalah alat musik yang bernada dan mempunyai irama. Misalnya pianika, recorder, harmonika, gitar, dan piano. Cara memainkan alat musik melodis yang satu berbeda dengan alat musik melodis yang lain. Ada alat musik melodis yang ditiup, dipetik, ditekan, atau digesek. Contoh alat musik daerah melodis adalah Angklung, Calung, Gamelan Jawa (Yang Melodis), Kacapi, Kolintang, Saluang, Talempong 
  • Alat Musik RitmisAlat musik ritmis adalah alat musik tak bernada. Alat musik ritmis digunakan untuk keteraturan irama lagu. Cara memainkan alat musik ritmis dengan dipukul, baik dipukul dengan tangan maupun dengan alat, atau dikocok. Contoh alat musik daerah ritmis adalah gendang dan tamborin, 
Bagi orang Mandailing terutama pada masa lalu, musik ini merupakan musik adat yang sakral karena dipercaya mempunyai kekuatan gaib memanggil roh nenek moyang untuk memberi pertolongan melalui media perantara. Irama yang dimainkan dapat juga digunakan untuk mengiringi tari, yaitu tari Sarama. Orang yang melakukan tari Sarama kadang-kadang mengalami kesurupan pada waktu menari karena dimasuki roh nenek moyang. Selain sebagai musik adat yang sakral, musik ini juga berfungsi untuk menyambut tamu agung dan perayaan-perayaan nasional.

Sekian dari kami tentang pelajaran Unsur-Unsur Musik untuk kamu semua dan kami akan berbagi setiap hari untuk Unsur-Unsur Musik tersebut.

Related Posts:

Makanan Khas Daerah

Makanan Khas Daerah - Ini akan kami sampaikan untuk Makanan Khas Daerah yang sangat lengkap sekali dan juga penjelasan Makanan Khas Daerah tersebut. Memang untuk di Indonesia hingga ribuan Makanan Khas Daerah yang bisa memberikan kenikmatan kepada kita semua saat makan di warung makan untuk itu kami berikan info Makanan Khas Daerah tersebut disini sobat semua.

 Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-Nya kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain. Dengan akal dan pikiran, kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satunya adalah produk makanan khas daerah. Makanan khas merupakan identitas suatu daerah yang dapat membedakan keberadaan dengan daerah lain.

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya didaerah asalnya saja. Contohnya, pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan di mancanegara.

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayurmayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah.
Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah
Negara kita sangat luas dan jumlah sukunya yang banyak telah melahirkan kebudayaan yang sangat beragam, termasuk makanan. Perbedaan budaya membuat pengolahan produk makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang beranekaragam pula. Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti berikut.
a. Masakan dari Jawa Barat
  • Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti karedok atau sekadar lalap mentah yang disantap bersama sambal.
  • Sedikit pedas dan asam.
  • Dominan masakan yang terbuat dari ikan.
  • Contoh makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan karedok.
b. Masakan Jawa Tengah
  • Bawang putih sering jadi bumbu dominan.
  • Banyak ditemukan masakan bersantan.
  • Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya.
  • Contoh makanan khas dari Jawa Tengah ialah gudeg.
c. Masakan Jawa Timur
  • Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan.
  • Agak pedas.
  • Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar.
  • Contoh makanan khas dari Jawa Timur ialah rujak cingur
d. Masakan Sumatra
Makanan Khas Daerah Nusantara
  • Menggunakan banyak bumbu terutama masakan Sumatra Barat.
  • Masakannya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas.
  • Daerah Sumatra Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya.
  • Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng.
  • Waktu memasaknya relatif lama.
  • Masakan dari Sumatra Barat banyak menggunakan santan yang kental.
  • Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda.
  • Contoh makanan khas dari Sumatra ialah rendang

Berikut ini beberapa makanan khas yang ada di beberapa provinsi di Indonesia.
  • Aceh, Mie Aceh. Aceh Terkenal dengan Mie Acehnya. Mie kuning tebal dengan irisan daging disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Makanan ini kaya bumbu dan nikmat abis!
  • Sumatera Utara. Makanan khas di Sumatera Utara khususnya Medan adalah Bika Ambon. Bika Ambon ini enak banget! Kadang juga dijual dengan rasa lain, seperti durian dan keju. Rasanya manis dan lembut.
  • Sumatera Barat. Sumatera Barat terkenal dengan makanan Padang yang berasal dari kota Padang. Makanan yang banyak rempahnya ini mempunyai rasa yang kuat. Rendang adalah salah satu masakan Padang yang menjadi favorit banyak orang Indonesia bahkan sampai luar negeri.
  • Jambi, Gulai Ikan Patin. Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi ada sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.
  • Bengkulu. Makanan khas Bengkulu ini terbuat dari ikan dibumbi dengan bumbu yang beraneka ragam. Pendap ini memiliki rasa pedas dan gurih.
  • Riau, Gulai Belacan. Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini dibuat dengan kuah campuran belacan atau terasi. Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.
  • Kepulauan Riau. Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung Pinang, maupun di Pulau Penyengat. Di sini terdapat dua jenis otak-otak yaitu otak-otak yang terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini dibungkus dengan daun berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian dibakar dengan bara api. Bikin ketagihan!
  • Sumatera Selatan, Empek-empek. Di Sumatera Selatan terkenal makanan Pempek. Pempek terbuat dari ikan dan sagu. Penyajiannya ditemani dengan kuah coklat yang disebut cuko. Cuko terbuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam.
  • Bangka Belitung, Mi Bangka. Mie atau Mi Bangka adalah salah satu dari sekian banyak ciri khas masyarakat pulau bangka, terbuat dari mie basah (kuning) biasa yang disiram dengan kuah berbumbu yang biasanya terbuah dari ikan, udang, cumi, atau kepiting. dan seringkali ditambahi dengan toge atau kecambah, mentimun atau timun, dan kerupuk, lezat bila dihidangkan waktu masih panas, dan ditambahi rasa pedas dari cabe.
  • Lampung, Seruit. Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.
  • Banten, Sate Bandeng. Sate Bandeng merupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa, daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang. Sate bandeng menggunakan gula coklat dan santan. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.
  • Jakarta, Kerak Telor. Kerak Telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir. Saya sudah pernah coba dan ini enak banget!
  • Jawa Barat, Serabi Kadang . Serabi Kadang biasa disebut srabi terbuat dari tepung beras dan kuah cair manis. Manis dan menggugah selera!
  • Jawa Tengah, Lumpia Semarang. Lunpia adalah makanan khas Jawa Tengah khususnya kota Semarang. Makanan ini berisi rebung, telur, dan daging udang. Setelah dibungkus bisa dimakan langsung, bisa juga digoreng. Saya suda pernah makan lunpia di Semarang dan rasanya bikin ketagihan!
  • D.I. Yogyakarta, Gudeg. Nasi Gudeg, makanan khas D.I. Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek. Mantap!
  • Jawa Timur, Rujak Cingur  Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Cingur sendiri berrati mulut. Makanan ini memang menyajikan mulut sapi. Biasanya dihidangkan dengan sayuran kemudian diberi bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Rsanya sedap!
  • Bali, Ayam Betutu. Salah satu makanan khas Bali adalah ayam betutu. Ayam betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. Nikmat dan mantap!
  • Nusa Tengara Barat, Ayam Taliwang. Ayam Taliwang adalah makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang berbahan dasar ayam yang disajikan bersama bumbu-bumbunya berupa cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat merah, terasi goreng, kencur, gula Jawa, dan garam. Biasanya disajikan bersama makanan khas Lombok lainnya seperti Plecing kangkung.
  • Nusa Tenggara Timur, Catemak Jagung. Catemak Jagung adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur. Catemak jagung adalah makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan bumbu masak penyedap rasa. Rasanya asin tapi lezat!
  • Kalimantan Barat, Bubur Pedas Sambas .Bubur Pedas Sambas adalah makan khas dari wilayah sambas di Kalimantan Barat. Meski nama makanan khas tersebut berbanderol kata “pedas” yang akan membuat pencinta kuliner yang tidak suka rasa pedas bergidik ngeri, saat disuguhkan pasti akan minta tambah lagi. Karena, bubur pedas adalah bubur yang terbuat dari campuran sayur mayur dan saat diolah tidak ada dicampurkan bahan cabai sedikitpun.
  • Kalimantan Selatan, Soto Banjar. Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus, rebusan telur, dan ketupat. Melihatnya saja sudah tidak tahan untuk mencoba. Soto banjar enak dan mantap!
  • Kalimantan Tengah, Soto Banjar. Juhu Singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah, yang sangat lezat. Makanan ini bisa dijumpai di Kota Palangkaraya, Kalteng. Makanan yang terbuat dari umbut rotan ini lebih lezat bila dipadukan dengan ikan betok. Umbut rotan diperoleh warga dengan mencarinya di sekitar hutan tempat mereka tinggal.
  • Kalimantan Timur, Ayam Cincane . Ayam Cincane adalah salah satu kuliner andalan di kota Samarinda. Biasanya, kuliner ini dijadikan hidangan utama ketika masyarakat Samarinda menyelanggarakan pesta pernikahan atau acara menyambut tamu kehormatan. aging ayam kampung yang disajikan bersama bumbu berwarna kemerahan menjadi ciri khas tersendiri dari Ayam Cincane.
  • Sulawesi Selatan, Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif “kuat” akibat digunakannya ketumbar. Sup ini mantap abis!
  • Sulaweisi Tengah, Sup Ikan Jantung Pisang. Sup Ikan Jantung Pisang adalah makanan khas sulawesi tengah, Tepatnya di kota Palu. Makanan dengan cita rasa yang asam pedas yang segar ini, menggunakan ikan kakap sebagai bahan utama.
  • Sulawesi Tenggara, Lapa-Lapa. Lapa-Lapa adalah makanan khas sulawesi tenggara, lapa-lapa mempunyai rasa yang guri dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan asin) semakin menambah selerah makan.
  • Gorontalo, Binte Biluhuta. Binte Biluhuta adalah makanan khas Gorontalo. Makanan ini biasa juga disebut dengan milu siram, karena terbuat dari milu (bahasa setempat berarti jajung). Makanan ini terbuat dari jagung, udang, kelapa setengah tua, belimbing sayur, daun bawang, daun kemangi, bawang merah, jeruk nipis.
  • Sulawesi Utara, Bubur Manado. Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, ibukota Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.
  • Maluku. Ikan Asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang dengan asap. Karena proses pembuatannya diasap, terkadang disebut juga ikan asap.
  • Maluku Utara, Gohu Ikan. Gohu Ikan adalah Salah satu masakan khas Ternate. Penyebutannya harus lengkap: gohu ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran bila banyak orang menyebutnya sebagai sashimi Ternate.
  • Papua Barat, Ikan Bakar Manokwari. Ikan Bakar Manokwari adalah makanan khas Manokwari, Papua. Tidak seperti ikan bakar yang biasa kita temui di kebanyakan warung ataupun rumah makan, ikan bakar ini memiliki rasa khas yang bisa membuat lidah bergoyang karena tambahan sambal khas Papua yang disiramkan di atasnya. Ikan yang biasa dijadikan bahan masakan ini adalah ikan tongkol.
  • Papua Timur, Papeda. Papeda atau Bubur Sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari tepung sagu. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.
  • Papua Tengah, Kue Sagu. Kue Sagu atau Bagea adalah kue yang berasal dari papua, bahan dasar pembuatan kue ini adalah tepung sagu. Kue sagu ini agak keras saat digigit tetapi kalau sudah ada di dalam mulut atau di celup ke air akan cepat lunak/ lembek.
  • Kalimantan Utara. Di Kalimantan Utara khususnya kota Tarakan, terkenal dengan hidangan laut. Salah satu yang patut dicoba adalah Kepiting Soka. Kepiting ini bisa kita makan keseluruh bagian tubuhnya. Kepiting Soka memiliki cangkang yang lunak sehingga bisa dimakan. Kepiting ini juga bisa di buat camilan atau kerupuk.

Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah
Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jumlah komponen-komponen tersebut berbeda-beda pada setiap bahan, bergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, citarasa, dan warna.
  • Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Umumnya, karbohidrat terdapat pada bahan pangan golongan serelalia seperti; beras, gandum, dan umbi-umbian. Contoh makanan khas daerah yang mengandung karbohidrat adalah nasi liwet, nasi jamblang, getuk.
  • Protein memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun. Umumnya, protein terdapat pada hasil hewani seperti daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung protein adalah telur asin dan ayam betutu.
  • Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi lemak yang dapat dilihat dan lemak yang tidak dapat dilihat. Lemak yang dapat dilihat, seperti mentega, margarin, minyak goreng. Lemak yang tidak dapat dilihat, seperti lemak dari kacang tanah, lemak kemiri, kuning telur, susu. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung lemak adalah rendang daging dan bika ambon karena pada proses pembuatannya menggunakan santan kental.
  • Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme, menjaga daya tahan dan kekebalan tubuh. Sumber vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewani, seperti danging, susu, dan telur. Sumber vitamin dari hasil nabati, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Contoh makanan khas daerah yang mengandung vitamin adalah karedok, keripik pisang.
Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah
Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik-teknik proses pengolahan untuk membuat makanan khas daerah di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Persiapan Bahan
  • Menimbang, Menyiang, Mencuci, Memotong, Mengocok, Merendam dalam cairan bumbu, Menggiling, dan Memanir
b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering
  • Memanggang (baking dan roasting). Memanaskan dengan udara panas dan kering di sekelilingnya, biasanya di dalam oven.
  • Menggoreng dalam minyak (deep frying)
  • Menggoreng dengan wajan dangkal (shallowfrying/pan frying)
  • Memasak dengan sedikit minyak (Saute/Menumis)
c. Memasak Dengan Pemanasan Basah
  • Perebusan/Boiling. Memasak dengan cara pencelupan semua bahan dalam air/kaldu mendidih, yaitu pada suhu 100 0C sampai matang.
  • Blanching. Memasak dengan cara mencelupkan makanan dalam air mendidih/minyak panas dalam waktu pendek (sebentar).
  • Simmering. Memasak dengan mendidihkan secara perlahanlahan.
  • Braising. Memasak dengan sedikit air dan tertutup rapat.
  • Setup (stewing). Memasak makanan secara perlahan (95 - 99 0C) dengan sedikit air dan dihidangkan dengan air rebusannya.
  • Merebus (poaching). Memasak dalam cairan dengan suhu antara 71-82 0C
  • Mengukus (steaming). Memasak bahan makanan dengan uap air panas/mendidih.
Sekain dari kami tentang Makanan Khas Daerah tersebut semoga info yang kami berikan tentang Makanan Khas Daerah tersebut.

Related Posts:

Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah

Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah - Kami sampaikan kepada anda semua tentang Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah ini supaya anda bisa mempelajari langsung Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah tersebut, dan kami akan jelaskan lengkap sekali Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah kepada anda semua supaya tahu Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah tersebut.

 Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta investasi.

Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

a. Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah
1) Ide Usaha
Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor eksternal.
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain :

  • pengetahuan yang dimiliki;
  • pengalaman dari individu itu sendiri;
  • pengalaman saat ia melihat orang lainmenyelesaikan masalah;
  • intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan  sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan kemampuan kreatifitasnya,
b) Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi  seseorang dan merupakan objek untuk  mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktor- faktor eksternal antara lain : 
  • masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.
  • kesulitan yang dihadapi sehari–hari.
  • kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain.
  • pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. 
Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana  prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian  pula untuk memulai usaha pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek  usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha,  barulah mempersiapkan sarana dan prasarana  yang dibutuhkan.
2) Risiko Usaha
Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut.
  • Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang.
  • Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.
  • Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.
  • Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil.
  • Mengumpulkan informasi usaha.
  • Mengurangi risiko usaha.
Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha  antara lain seperti berikut.
  • Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan.
  • Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha.
  • Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya.
  • Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha demi keuntungan.
Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risikoyang ada. Risiko usaha ialah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluangusaha. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena hal-hal berikut.
  • Permintaan (perubahan mode, selera, dandaya beli)
  • Perubahan konjungtur (perubahan kondisiperekonomian yang pasang surut)
  • Persaingan
  • Akibat lain, sepertit bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain-lain
Dalam melakukan usaha, sebaiknya kitamemiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturanagama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejarkeuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.

3) Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan Khas  Daerah
Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
  • Keyakinan yang kuat dalam berusaha.
  • Sikap mental yang positif dalam berusaha.
  • Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri.
  • Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • Inovatif dan kreatif.
  • Keunggulan dalam menjalankan usaha.
  • Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha.
  • Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien.
  • Pengembangan diri.
  • Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan.
Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut:
  • Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
  • Kurang berambisi
  • Tidak disiplin
  • Pendidikan yang tidak cukup
  • Sikap selalu menunda-nunda
  • Kesehatan terganggu
  • Kurang tekun
  • Kepribadian yang negatif
  • Tidak jujur
  • Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Secara umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan tersebut, yaitu faktor internal (diri sendiri) dan faktor eksternal (luar diri). Sebagai seorang wirausaha, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu lain ia kurang berhasil. 
Untuk itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau berhasil.Selanjutnya, faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti berikut.
  • Perencanaan : Usaha ma-kanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. 
  • Menetapkan tujuan: Bersamaan dengan perencanaan adalah me-netapkan tujuan. Tujuan 
  • pengolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah makanan khas daerah yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit (ke-untungan). 
  • Adaptasi: Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakah usaha bisa bertahan atau tidak.
  • Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan khas daerah bahkan lebih penting daripada sekadar mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-menerus fokus pada upaya mereka untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak kita pikirkan.
  • Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan khas daerah. Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang kita hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha yang kita jalani tidak akan berlanjut.
  • Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha. Enam elemen ini merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan membantu jika kamu berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan bersamaan untuk mengubah ide kamu, kerja keras,  uang, dan keterampilan menjadi usaha yang sukses.
4) Pemetaan Peluang Usaha
Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang bisa dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan. 
Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap daerah. Pemetaan potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa metode untuk melakukan pemetaan usaha, di antaranya adalah analisa SWOT.
Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan datang serta ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.
Contoh analisis SWOT pada makanan khas daerah (Bakwan Malang)
a. Analisis Kekuatan (Strenght)
  • Rasa bakwan malang enak, disukai dan punya 
  • Harga jual bersaing.
  • Bakwan malang bebas bahan kimia dan pengawet.rasa khas.
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis:
  • Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah.
  • Usahakan terus untuk mempertahankan harga bersaing.
  • Makin menonjolkan keunggulan bakwan  malang yang akan dipasarkan tidak memakai bahan pengawet dan dijamin sehat.
b. Analisis Kelemahan (Weakness)
  • Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan yang asli.
  • Tidak tahan lama karena tidak memakai pengawet.
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis
  • Tonjolkan pada bentuk bakwan yang indah 
  • Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dan unik sehingga walaupun tak besar, tapi memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik pembeli.dijual untuk satu hari sehingga tidak bersisa dan tetap tidak menggunakan pengawet.
c. Analisis Kesempatan (Opportunity)
  • Dapat melayani pesanan pesta atau katering.
  • Dapat membuka toko bakwan malang yang mangkal.
Hal yang dapat dilakukan setelah analisis:
  • Mempersiapkan dan mulai menawarkan 
  • Mulai membuat rencana untuk membuka bakwan malang pada katering yang membutuhkan. usaha bakwan malang yang mangkal.
d. Analisis Ancaman (Threat)
  • Makin banyak pesaing muncul jika bakwan laris. 
  • Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan harga.
Hal yang dapat dilakukan setelah analisis :
  • Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya.
  • Mempertahankan kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga karena  persaingan ketat.
5) Langkah-Langkah Berwirausaha 
Memulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya. Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memulai usaha. 
  • Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya keuangan. 
  • Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi terkait yang tepat. 
  • Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati konsumen. 
  • Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain.
  • Carilah pasar yang tepat.
Memulai bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan cukup besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai keberhasilan, memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana bisnis (bussinis plan) yang dibuat. Berikutini adalah hal yang perlu diperhatikan saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan khas daerah.

a. Pemilihan Jenis Usaha
Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai.Keripik sanjai merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan mengapa produk ini digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya simpan (keawetan) dari produk ini.
b. Nama Perusahaan
Perusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang atau lebih.

c. Lokasi perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal.

d. Perizinan usaha
Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.

e. Sumber daya manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai:
  • penanggung jawab produksi
  • penanggung jawab pemasaran
  • penanggung jawab administrasi dan keuangan 
f. Melakukan survei pasar
g. Memperhatikan aspek produksi
Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek produksi ialah bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan.
  • Peralatan yang digunakan
  • Jumlah tenaga kerja yang diperlukan
  • Hasil produksi
h. Aspek keuangan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti berikut.
  • Biaya variabel, seperti: pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain
  • Biaya tetap, 
  • Total biaya
  • Penerimaan kotor
  • Pendapatan bersih
Sekian dari kami yang bisa kami sampaikan untuk anda semua tentang Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah tersebut dan kami akam memberikan banyak sekali soal-soal lainnya hanya di blog ini.

Related Posts:

Pembuatan Produk Makanan Khas Rendang

Pembuatan Produk Makanan Khas Rendang - Kalau kita berbicara tentang Rendang pastinya rasa lapar ini langsung menusuk, dimana Rendang adalah masakan yang sangat enak sekali dan saat ini makanan Rendang sudah go internasional karenakan sangat cocok dengan lidah negara manapun untuk itu Pembuatan Produk Makanan Khas Rendang ini makain banyak yang minat untuk bisa membuat hal tersebut.

Indonesia merupakan negara yang besar dan kaya. Salah satu kekayaannya adalah beragam jenis makanan yang tersebar di seluruh pelosok. Hampir di semua tempat, Anda dapat menemukan makanan khas dari daerah tersebut. Beragam jenis hasil bumi yang berbeda di tiap tempat menjadikan jenis makanan khas semakin bervariasi. Salah satu masakan khas Nusantara adalah rendang. Rendang merupakan salah satu contoh makanan khas daerah Sumatra yang banyak digemari oleh konsumen lokal, maupun internasional.
Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.

A. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rendang adalah daging. Daging merupakan produk pangan yang berasal dari hewan. Pembuatan rendang umumnya menggunakan daging sapi bagian bahu. Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan yang meliputi: pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.

Kriteria yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kualitas daging yang layak konsumsi adalah seperti berikut.
  • Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Makin tua usia hewan, susunan jaringan ikat makin banyak sehingga daging yang dihasilkan makin liat.
  • Kandungan lemak adalah lemak yang terdapat di antara serabut otot. Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Lemak berpengaruh terhadap cita rasa.
  • Daging berkualitas baik mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap.
  • Kelembaban: secara normal, daging mempunyai permukaaan yang relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian, kelembaban memengaruhi daya simpan daging tersebut.
Kriteria daging yang tidak baik, bau dan rasa tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan sebagai berikut.
  • Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.
  • Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan.
  • Warna daging tidak normal, tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan mengurangi selera konsumen.
  • Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah, dapat mengindikasikan daging tidak sehat.
  • Daging busuk, pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-enzim dalam daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfat.
Bahan tambahan dalam pembuatan rendang antara lain sebagai berikut.
  • Kelapa, terdiri atas kelapa parut, santan kental, dan santan encer. Kelapa yang digunakan kelapa tua dan segar.
  • Bumbu, terdiri atas bawang merah, bawang putih, cabai merah, ketumbar, kemiri, jahe, garam, gula pasir, sereh, lengkuas, dan daun kunyit. Bumbubumbu ini berguna untuk pengental, penambah cita rasa dan aroma.
Adapun syarat terpenting dalam memilih bahan tambahan ialah berkualitas dan segar.

B. Alat - Alat Pembuatan Makanan Khas Daerah
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan rendangadalah seperti berikut.
  • Pisau, untuk memotong
  • Talenan, sebagai atas untuk memotong
  • Parutan, untuk memarut kelapa
  • Ulekan/ blender, untuk menghaluskan bumbu
  • Kompor, untuk memasak bahan
  • Penggorengan, sebagai wadah untuk memasak
  • Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume santan
C. Proses Pembuatan Rendang
Berikut merupakan proses pembuatan rendang :
  • Persiapkan alat dan bahan.
  • Pilih daging yang bertekstur dan berserat halus.
  • Potong melawan serat dengan tebal 2 cm.
  • Masukkan bumbu dan daging ke dalam santan cair. Masak sambil diaduk sampai empuk dan kuah kental.
  • Santan kental dituang. Masak di atas api kecil sambil diaduk sampai meresap dan berminyak.
  • Rendang siap disajikan dan dikemas.
D. Keselamatan Kesehatan Kerja pada Saat Proses Pembuatan Rendang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada dunia usaha dan dunia industri harus diperhatikan dengan saksama oleh semua tenaga kerja dalam lingkup kerjanya. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi kecelakaan dalam kerja dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keamanan kerja di dapur antara lain peralatan
listrik harus dalam kondisi baik. Letaknya tidak dekat dengan air, penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin. Menghindari bahaya kerja di dapur, kita harus memperhatikan hal-hal berikut.
  • Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak membutuhkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu memotong.
  • Pakailah talenan pada saat memotong, jangan memakai lapisan meja metal.
  • Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin.
  • Pakailah pisau hanya untuk memotong, jangan untuk membuka kaleng/botol atau lainnya.
  • Jangan mencoba menangkap pisau yang jatuh saat dipakai, hindari dengan badan ke belakang, biarkan pisau jatuh.
  • Jangan meletakkan pisau di cucian dalam air karena tidak kelihatan, sedangkan pisaunya tajam.
  • Cucilah pisau setelah dipakai dengan hati-hati, bagian tajam dijauhkan dari badan.
  • Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai.
  • Membawa pisau harus hati-hati, bagian tajam menghadap ke bawah, jangan mengayunkan tangan.
  • Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan kembalikan ke tempat semula dengan rapi dan bersih.
E. Penyajian dan Kemasan
Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir dan memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan dengan penampilan menarik akan menggugah selera karena untuk mengonsumsi, pertamatama harus pandangan mata yang bekerja, kemudian diikuti untuk indra penciuman untuk aroma, yang tentunya panduan bumbu yang memberi indra rasa bekerja menghasilkan rasa nikmat.
Aneka Kemasan Rendang
Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti kendil dari tanah liat, anyaman daun pisang, daun kelapa, kelobot jagung, dll. Sesuai dengan kemajuan zaman teknologi dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil, dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional.
Penyajian ataupun kemasan akan menjadi daya tarik konsumen untuk membelinya dan memakannya. Oleh karena itu, jenis, bentuk, warna dan dekorasi kemasan perlu diperhatikan agar dapat memberikan tampilan unik, menarik, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. Teknik yang bisa digunakan untuk menjaga kualitas makanan khas daerah tetap baik, digunakan teknik pengemasan vacuum dan disimpan dalam suhu rendah.
Kriteria-kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut.
  • Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar.
  • Bahan kemasan tidak berbau.
  • Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen.
  • Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat.
  • Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping.

Related Posts: